Senin, 25 Januari 2010

METODE PEMBELAJARAN AL-QUR’AN

A. PENDAHULUAN

Al-Qur'an merupakan kitab suci yang menempati posisi sentral, bukan hanya dalam perkembangan dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman namun juga merupakan inspirator, pemandu dan pemadu gerakan-gerakan ummat islam sepanjang empat belas abad. Kitab suci ini diturunkan Allah kepada Nabi pemungkas, Muhammad SAW lengkap dengan lafal dan maknanya, diriwayatkan secara mutawatir, memberi faedah untuk kepastian dan keyakinan, ditulis dalam kitab suci mulai awal surat, al-Fatihah sampai akhir surat, an-Nas.
Ayat-ayat Al-Qur'an masih bersifat global. Oleh karena itu, ia menuntut umat islam untuk melakukan studi agar mahir dalam membacanya secara baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu Tajwid.
Sejak beberapa tahun ini banyak sekali metode-metode cara cepat untuk bisa membaca Al-Qur’an secara baik dan benar. Dimasa kini, cara untuk bisa membaca ayat-ayat Al-Qur'an banyak sekali penawaran-penawaran dari metode bisa membaca Al-Qur’an sehingga memperkaya Khazanah kekayaan metode ilmu baca tulis Qur’an. Pada masa-masa selanjutnya, Usaha untuk membumikan Al-Qur’an mulai berkembang sejalan dengan kemajuan dengan kemajuan taraf hidup anusia yang didalamnya syarat dengan persoalan-persoalan yang tidak selalu tersedia jawabanya secara eksplisit dan insplisit.
Pendekatan cara dan corak metode yang mengandalkan cara-cara tertentu dalam pandangan sebagian ulama haruslah bertujuan utamanya dalam 3G yaitu Gemar (Gerakan membaca Al-Qur’an),Getar (Gerakan Tarjamatul Qur’an),dan Gempar (Gerakan Pengamalan Al-Qur’an) . Ketiga konsep ini mudah disebutkan, tetapi tidak begitu mudah menuntun orang ke pemahaman seluk-beluk metode untuk diturunkan ke teknik yang dimaksud, karena ketiga konsep tersebut masih memerlukan teknik yang bersifat operasional. Namun disini kami cuma akan membahas pengertian Metode Attikror, objek kajian, dan langkah-langkah serta kelebihan dan kekurangannya.

B. PEMBAHASAN

1. METODE ATTIKROR

1. Pengertian Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain model pembelajaran merupakan bingkai dari suatu pendekatan,strategi, metode dari pembelajaran.
Setidaknya ada 4 model pembelajaran sebagaimana yang dijelaskan oleh Bruce Joyce dan Marsha Weil (1) model interaksi sosial, (2) model pengolahan informasi (3)model personal-humanistik dan (4) model modifikasi tingkah laku.
2. Model Attikror
Metode Attikror adalah metode pembelajaran dalam membaca al qur’an secara berulang-ulang,cepat, dan benar dengan keterbatasan jam pelajaran yang tersedia,sesuai, realistis dan proporsional. Metode Attikror ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Listening skill : murid mendengarkan bacaan kalimat Al-Qur’an dari guru dan
temannya
b. Reading drill : murid membaca kalimah Al-Qur’an yang telah dibaca
guru dan temannya
c. Oral drill : melatih lisan mengucapkan kalimat Al-Qur’an yang
diucapkan guru dan temannya.
3.Materi
Menghapal adalah proses menyimpan data kememori otak. Sedangkan daya ingat adalah kemampuhan mengingat kembali data-data yang telah tersimpan dimemori bila diperlukan. Sedikitnya ada tiga metode atau cara dalam menghapal yaitu:
1) Metode Pelafalan yaitu menglafalkan atau mengucapkan kata atau kalimat sesuai dengan makhorijil huruf, Metode ini merupakan metode yang sejak lama banyak digunakan orang ketika menglapalkan huruf-huruf yang ada dalam Al-Qur’an.
2) Metode Nadhoman yaitu menghapal kata atau kalimat dengan cara dinyanyikan mengikuti nyanyian ataupun nasyid yang kita sukai. Metode hapalan ini paling disenangi oleh anak-anak karena bisa menghapal sambil bermain. Memang pada umumnya mengahapal dengan metode nyanyian ini sangat cocok diterapkan di TK dan di SD saja walaupun tidak menutup kemungkinan diterapkan di tingkat menengah.
3) Metode campuran yaitu menghapal kata atau kalimat dengan cara mencampur metode yang ada, bisa campuran metode Pelafalan bisa juga campuran metode Nadhom.
4. Tahapan-tahapan dalam menghapal kalimah al-qur’an dengan metode Attikror
Seorang guru harus mengetahui langkah yang paling tepat ketika menularkan bacaan al-Qur’an. Adapun tahapan-tahapan sebagai berikut:
1) Siapkan Al-Qur’an atau buku Iqro’ bagi pemula sebagai materi hapalan.
2) Terlebih dahulu guru membaca kalimat dan ayat al-Qur’an baik satu ayat atau sampai ada waqof tertentu
3) Sebelumnya murid diminta untuk memperhatikan bacaan itu dengan seksama dan penuh konsentrasi sehingga bisa disimak secara benar.
4) Surat atau Ayat yang akan dibaca terlebih dahulu dicontohkan oleh guru kemudian diikuti oleh semua murid ataupun dibaca secara bersamaan antara guru dan murid.
5) Surat ataupun ayat tersebut kemudian dibaca oleh satu orang murid yang ditunjuk sebelumnya kemudian diikuti oleh seluruh murid sampai ayat terakhir selesai dibacakan.
6) Kalimat ataupun ayat yang telah dibaca itu kemudian diulangi lagi terlebih dahulu oleh guru diikuti oleh seluruh murid. Pembacaan setiap kalimat bisa dua kali, bisa juga tiga kali tergantung kerumitan hapalannya.
7) Selanjutnya satu orang atau dua orang murid diminta secara bergiliran membacakan ayat ataupun surat yang telah dibaca guru tadi diikuti oleh seluruh murid sebagaimana yang telah dicontohkan oleh guru sebelumnya.
5. Kelebihan dan kekurangan
1) Kelebihan dari metode Attikror
 Gairah siswa terhadap mengaji sangat tinggi
 Kegiatan siswa selama belajar terkontrol
 Bacaan siswa terhadap kalimat Al-Qur’an sangat baik
 Pembelajaran jadi lebih efisien
 Komunikasi antar siswa jadi lebih terarah
 Proses KBM menjadi lebih hidup karena melibatkan siswa juga.
 Penyimpanan hapalan di memori siswa jadi lebih kuat.
2) Kekurangan dari metode Attikror
 Sebelum memakai metode ini, Guru harus mengetahui cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar sesuai kaidah ilmu Tajwid terlebih dahulu.
 Guru harus menyiapkan sampai dimana kalimat bacaanya akan berhenti sehingga harus mengetahui hukum-hukum waqof..
Secara skematik kerangka model Attikror dapat dinyatakan sebagai berikut:

F. Contoh RPP

C. PENUTUP

Saat ini telah banyak metode pengajaran baca tulis al-Qur’an dikembangkan ( iqra, at-tanzil,qira’ati, marhalah ta’limil qur’an, libat dsb.) begitu juga buku-buku panduannya telah banyak disusun dan dicetak. Para pelajar tinggal memilih metode yang efektif, paling cocok dengan kondisi lingkungannya masing-masing. Namun sampai saat ini masih banyak dijumpai guru pendidikan agama islam yang mengeluh terhadap hasil pendidikan agama islam, khususnya kemampuan mengetahui hukum tajwid dari ayat-ayat al-Qur’an.
Penulis menawarkan metode sederhana mengenai cara membaca agar hapa surat-surat pendek yang diberi nama metode Attikror, namun demikian jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran dari rekan-rekan sangat penulis nantikan sebagai bahan untuk ditindak lanjuti.


Daftar Pustaka

Muhammad Irdho,2001, Trik membaca Al-Qur’an cepat bisa, PT Irsyad Baitus Salam.
Supyan Kamil, 1999, strategi belajar Al-Qur’an, Bandung Grafindo
Rahmat hidayat S. Ag, 2002,Khazanah Pendidikan Agama Islam SMP , PT Serangkai Pustaka Mandiri.
Agus nggermanto, Quanum quotietnt, (Bandung; yayasan Nuansa cendikia 2005) hal 66
Muhammad Abu Shabah , Al-Madkhallimadrosatil al-Qur'anil karim, Cetakan 111, Mesir. Al-Azhar,

M. Quraisy Syihab, Membumikan Al-Qur'an, PT.Mizan, Bandung, 1994

Tidak ada komentar:

Posting Komentar